Jumat, 07 Juni 2024

TBM ALC: 07 Juni 2024. 6. Ada "Ular Berbisa" Saat "Pemugaran Ka'bah" _ Foto Asmida _Videografi Asmida (DRDRAHJRMAAMPD)

"Pemugaran Ka'bah"

Sebelum zaman Islam, Ka'bah sempat dipugar empat kali. Pemugaran yang keempat dilakukan kaum Quraisy, ketika Muhammad bin Abdullah berumur 35 tahun.

Ka'bah adalah salah satu peninggalan Nabi Ibrahim alaihissalam. Bangunan berbentuk kubus, mirip kamar besar terbuat dari batu-batu yang kokoh dan tahan lama, sangat dihormati orang Arab. 

Nabi Ibrahim alaihissalam membangun Ka'bah dibantu putranya, Nabi Ismail alaihissalam. Ka'bah sebagai tempat bersembah sujud kepada Allah Swt., bukan untuk menyembah bangunan fisik ka'bah. Agar dapat menampung pengunjung yang semakin banyak ke ka'bah wilayah sekitarnya, kemudian hari dijadikan daerah haram atau daerah suci. 

Ka'bah terletak di dataran rendah kota Mekah. Disekitarnya adalah gunung - gunung batu dari segala penjuru. Itulah sebabnya tidak aneh, pada zaman dahulu, bila musim hujan deras, ka'bah kebanjiran. Untuk melindungi ka'bah dari keruntuhan,  kaum Quraisy membangun tanggul yang lebih tinggi. Tetapi, luapan air tetap saja menerjang dinding-dinding ka'bah, menyebabkan keretakan dan kerusakan secara perlahan. Hal itu menyebabkan tokoh-tokoh suku Quraisy khawatir kalau-kalau Ka'bah- lambang kesucian itu akan runtuh dan menyebabkan korban jiwa. 

Ibnu Ishak mengisahkan, ketika Muhammad bin Abdullah berusia 35 tahun, orang-orang Quraisy sepakat memugar Ka'bah untuk yang keempat kalinya. Bangunan Ka'bah semula tingginya sekitar lima hasta. (1 hasta adalah satu ukuran sepanjang lengan bawah sampai kerudung jari tengah). Bangunan simbol kesucian itu akan ditinggikan lagi dan dipasangi atap yang lebih kokoh.


"Kapal yang terdampar"

Ada peristiwa yang mendorong suku Quraisy memugar Ka'bah untuk yang keempat kalinya. Suatu ketika, diberitakan ada kapal yang memuat kayu dan bahan-bahan bangunan lain terdampar dipantai Jeddah. Kapal itu adalah milik kaisar Romawi muatan kapal akan dikirim ke Habasyah ( Ethiopia) guna membangun gereja yang megah di negeri itu. 

Kabar itu didengar orang-orang Quraisy. Mereka segera menuju pantai Jedah. Orang-orang Quraisy menemui pemilik kapal, seorang Romawi bernama Baqum. Ternyata,  Baqum adalah seorang ahli pertukangan. Setelah berunding, akhirnya, sisa-sia muatan kapal dibeli orang-orang Quraisy. Baqum pun diajak ke Mekah untuk membantu pemugaran Ka'bah. 

Ketika itu, ditengah Ka'bah terdapat liang tempat menyimpan barang-barang berharga. Ih, ternyata didalam liang ada seekor ular berbisa. Bila seorang mendekat, siular berbisa secepat kilat mengangkat kepala dan membuka mulut lebar-lebar, siap mematok. Tak seorang pun berani masuk ke Ka'bah. Pemugaranpun terpaksa ditunda. 

Pada suatu siang, siular berjemur didinding Ka'bah seperti biasanya. Diangkasa terbang seekor burung elang besar yang kelaparan. Cepat sang elang menukik, lalu menyambar sang ular dan membawanya ke gunung batu yang jauh. 

Orang-orang Quraisy yang menyaksikan kejadian itu berharap, "mudah-mudahan, kejadian itu merupakan tanda baik yakni Allah merestui niat kita untuk memugar Ka'bah. Kita sudah punya tukang yang ahli. Bangunan, juga memiliki persediaan kayu. Kitapun telah dilindungi Allah dari patokan ular berbisa. Sekarang, marilah kita bekerja."

A'id bin Imran bin Makhzum mengambil sebuah batu dari dinding Ka'bah. Aneh luar biasa, batu yang baru digenggam A'id melompat, kembali ketempat semula. Orang-orang terganggu, melihat kejadian itu.  Setelah termangu, A'id berkata, "Wahai, orang-orang Quraisy,  Ka'bah adalah simbol kesucian janganlah kalian mengeluarkan biaya dari penghasilan yang tidak halal, seperti uang didapat dari merampok, mencuri, riba, atau uang dari hasil perbuatan zolim terhadap orang lain." (Sumber lain mengatakan,  orang yang mengucapkan kalimat itu adalah, Al-Walid bin Al-Mughirah bin Abdullah bin Amir bin Makhzum).

Ka'bah bukanlah bangunan yang besar. Namun, Ka'bah lebih mulia dan lebih suci dibanding bangunan manapun yang telah didirikan manusia di dunia pada zamannya. Ka'bah adalah rumah suci pertama yang didirikan bagi umat manusia untuk bersembah sujud hanya kepada Allah Swt, dan rumah satu-satunya yang diberkahi Allah. 

Ketika melakukan pekerjaan mulia, memugar Ka'bah, orang-orang Quraisy membagi Ka'bah menjadi empat bagian. Tiap-tiap bagian dikerjakan empat kelompok. Bagian pertama, dekat pintu Ka'bah dikerjakan oleh Bani Abdul Manaf dan Bani Zukhrah. Bagian kedua, yakni rukun Aswad dan rukun Yamani, dikerjakan oleh Bani Makhzum dan beberapa suku Quraisy lain. Bagian ke tiga, belakang Ka'bah dikerjakan oleh Bani Jamah dan Bani Saham. Sedangkan bagian ke empat, yakni Syiqqul - hijir (hathim) dikerjakan Bani Abdud -Darbin Qushaiy, Bani Aasad bin Qushaiy dan Bani Adiy bin Ka'ab.

Pada saat akan merobohkan dinding Ka'bah lama yang sudah retak-retak, para pekerja menjadi kalah wibawa dibanding kesucian Ka'bah. Para pekerja menjadi takut, ragu-ragu, lalu mundur satu demi satu. Akhirnya,  tampillah Alwahid bin Mughirah. Dia berkata pada teman-temannya, "izinkanlah aku merobohkan dinding-dinding Ka'bah. " Setelah itu, dia mengambil godam, lalu naik ke Ka'bah. Tiba diatas, dia berdiri dan berdoa, " Ya, Allah kami tidak meninggalkan agama-Mu. Kami hanya menghendaki kebajikan." Kemudian, sambil mengucapkan nama Allah, dia mulai merobohkan bangunan lama Ka'bah. 

Seharian Alwahid bekerja sendirian dengan selamat. Maka, yang lain-lain pun berani memulai bekerja, sesuai bagian masing-masing.  Tibalah pengerjaan pondasi (dasar) Ka'bah,  yang lazim disebut Asas Ibrahim. Karena batu-batu pondasi diletakkan sendiri oleh Nabi Ibrahim alaihissalam beberapa abad yang silam.

"Melerai perselisihan"

Pada saat pemugaran sampai ke penetapan kembali Hajar Aswad ke tempat semula, semua pihak ingin melakukannya. Perselisihan pun terjadi. Saat itu, Muhammad bin Abdullah. Turut membantu paman beliau yakni Al Akbbas bin abdul Mukhtalib.

Pertengkaran para pihak yang merasa lebih berhak meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya semula menyebabkan perpecahan. Masing-masing pihak tidak mau menghargai pihak lain. Orang-orang Bani Abdud-Dar bersikeras, mereka lebih berhak, dasarnya adalah tugas pengelolaan Ka'bah diserahkan kepada mereka. Bersama pihak Adiy bin Ka'ab mereka berjanji, siap mati membela hak. 

Sebagai tanda ke bulatan tekad, mereka pun bersumpah sambil memasukkan tangan ke dalam sebuah wadah berisi darah ternak yang telah disembelih. Sumpah demikian mereka namai La'Aqatud-Dam. Ketegangan diantara orang-orang Quraisy itu terjadi selama empat sampai lima hari.

Hari berikutnya, suasana panas menjadi dingin setelah mereka berkumpul di sekitar Ka'bah untuk melakukan musyawarah. Seorang tertua di antara suku Quraisy, bernama Abu Umayyah bin Al Mughirah berkata, "Wahai, kaum Quraisy, untuk mengakhiri sengketa diantara kalian, serahkan sajalah keputusan nya kepada orang pertama yang pada hari ini memasuki pintu Ka'bah!".

Usul Abu Umayyah disetujui dengan suara bulat oleh semua pihak yang bertengkar. Tidak lama kemudian, semua orang menyaksikan, Muhammad bin Abdullah adalah orang pertama yang masuk pintu Ka'bah. Serempak mereka mengucap, "nah, dialah Al Amin (orang yang dipercaya). Kami rela dan puas atas keputusannya".

Muhammad bin Abdullah telah memahami masalah yang menjadi sengketa. Beliau meminta selembar kain pada orang-orang Quraisy.  Kain itu agar dibentangkan lebar-lebar. Kemudian,  orang-orang Quraisy dimintanya meletakkan Hajar Aswad ditengah tengah kain yang terbentang. Setelah itu keempat kabilah mengangkat ujung-ujung kain dari empat penjuru. Sampai ditempat Hajar Aswad, selanjutnya, Muhammad meletakkan Hajar Aswad ditempat semula. 

Apa yang dilakukan Al Amin telah meredakan perselisihan. Selanjutnya, tanpa ganjalan lagi, keempat kabilah melanjutkan pemugaran Ka'bah. Bangunan semula hanya lima hasta ditinggikan menjadi delapan belas hasta. Pada bagian rukun Asy-Syami dipasang tangga untuk naik ke lantai atas (sotoh) bangunan. 

Peristiwa tentang peletakkan Hajar Aswad didinding Ka'bah, itu menunjukkan tanda-tanda kenabian atas diri Muhammad semakin dekat. 


Sumber: Buku koleksi TBM ALC (Taman Bacaan Masyarakat Asmida Learning Center).

Judul "Muhammad Nabi Terakhir Yang Selalu Menepati Janji" / TBM ALC L2PTS MNTYSMJ 

Naskah: K.Usman









Foto, Infografis Asmida, Pengetikan,  Sajian ASMIDA KKALC17 L2PTS GROUP (DRDRAHJRMAAMPD)

Membantu Membaca: (FAS Fakhri ALC) / anggota TBM ALC
PKU, 22 Mei 2024, 020405 Juni 2024 

Versi Videografi Asmida dapat ditengok 👇











Tidak ada komentar:

Posting Komentar