Senin, 28 Agustus 2023

TBM ALC : "SI KLINGKING" Dongeng Dari Bengkulu Di tulis Ulang oleh Dr. Dra. Hj. Asmida, M. Pd untuk Koleksi Literasi TBM ALC L2PTS GROUP

 #28agustus2023

#dongeng #ceritadaripulaubelitung


"SI KLINGKING"



Dahulu, hiduplah sepasang suami istri di sebuah desa di Pulau Belitung. Walaupun hidup miskin, mereka tetap rukun dan

bahagia. Namun, mereka belum mempunyai anak. Mereka tidak putus asa, hampir setiap saat berdo'a kepada Tuhan

 "Ya, Tuhan Karuniakanlah kami seorang anak, walaupun sebesar kelingking!" Itulah do'a yang selalu mereka panjatkan. Tidak berapa lama sang istri mengandung.


Beberapa bulan kemudian, sang istri pun melahirkan Alangkah terkejutnya mereka, ketika melihat bayinya hanya sebesar kelingking. Oleh karena itu, mereka memberinya nama Kelingking. Si Kelingking mempunyai kebiasaan aneh. Walaupun badannya sangat kecil, tetapi si Kelingking mampu menghabiskan makanan yang banyak. Orang tuanya jadi sering kerepotan. Mereka miskin. Untuk makan sehari-hari saja susah. Ditambah kerakusan si kelingking maka kesabaran mereka jadi hilang. 


Akhirnya, mereka memutuskan untuk membuang jauh-jauh si Kelingking. Pada suatu hari, sang ayah mengajak Kelingking ke hutan untuk mencari kayu. Setibanya ditengah hutan, sang ayah segera menebang pohon besar yang diarahkan kepada anaknya. Beberapa saat kemudian, pohon besar itu pun roboh

menimpa si Kelingking. Setelah memastikan dan yakin anaknya mati, sang ayah segera kembali ke rumahnya. Mendengar cerita suaminya, sang istri pun menjadi lega. Mereka lupa bahwa perbuatan membunuh anak sendiri adalah tercela.


"Bang! Mulai hari ini, hidup kita akan jadi tenang," kata sang istri kepada suaminya. Baru saja kata-kata itu terlontar dari mulut istrinya, tiba-tiba terdengar suara teriakan dari luar rumah.


"Ayah ...! Ayah. .. ! Diletakkan di mana kayu ini?" Suara keras terdengar dari luar rumah.


Istrinya pun bertanya penuh rasa heran, "Bang! Bukankah anak Itu sudah mati?" tanya istrinya heran.


"Ayo, kita keluar melihatnya! seru sang suarni penasaran. Mereka sangat terkejut melihat si Kelingking sedang memikul sebuah pohon besar di pundaknya. Setelah meletakkan kayu itu, si Kelingking langsung mencari makanan di rumahnya. Karena merasa kelaparan, ia pun menghabiskan sebakul nasi. Sementara ayah dan ibunya hanya duduk terbengong-bengong meiihat anaknya, tidak tahu apa yang harus mereka perbuat.


Singkat cerita, meskipun sudah beberapa kali disingkirkan, tetapi ia tetap kembali lagi. Mereka kehabisan akal untuk menyingkirkan si Klingking.


Ketika mellhat si Kelingking begitu lahapnya makan dan seolah tak pernah tahu niat jahat orang tuanya, akhirnya mereka sadar. Si Kelingking adalah darah dagingnya, sudah seharusnya ia dipelihara dengan baik. Sejak saat itu, mereka menerima keadaan

si Kelingking dengan ikhlas. Tenaga si Klingking yang sangat besar dan kuat itu ternyata sangat berguna. Dengan tenaganya yang besar, si Kelingking mampu melakukan pekerjaan yang berat. Banyak tetangga yang memerlukan bantuannya. la mendapat imbalan yang pantas. Akhirnya kehidupan mereka menjadi lebih baik. Tīidak lagi kekurangan, si Kelilingking sudah bisa makan atas usahanya sendiri, bahkan juga bisa membantu kedua orang tuanya.


Sumber: Koleksi Buku Cerita PerpusdigAs TBM ALC L2PTS GROUP. 


Foto Edit: ASMIDA KKALC 17 L2PTS GROUP 

Foto Awal: FAS


Sajian ASMIDA KKALC 17 L2PTS GROUP 

#literasitbmalc 

Sumber:  👇https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0fKXYKJgvfqrZDjdXwvEjpaT8HGFycPTCszWxDzjN12x9LQ4zfJTUKyKxHPZG8zCyl&id=100024011825705&mibextid=Nif5oz

Cerita "Si Klingking" juga dapat dibaca di koleksi #perpusdigas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar